Pengaruh Kelompok

Kelompok dapat mempengaruhi individu dalam berbagai cara, baik positif maupun negatif. Kelompok dapat memberikan dukungan sosial, penguatan norma dan nilai, serta motivasi untuk mencapai tujuan bersama. Namun, kelompok juga dapat menimbulkan tekanan conformitas, pemikiran grup, dan konflik dalam kelompok. Dalam ilmu sosial, studi tentang pengaruh kelompok disebut sebagai sosiologi kelompok dan psikologi kelompok.

Efektivitas Komunikasi (tantangan hari ke-93)

Illustrasi gambar diambil dari: https://www.gurusiana.id/read/dedesaronimpd/article/efektivitas-komunikasi-tantangan-hari-ke-93-2643760

  • Pengaruh Positif

Ada beberapa pengaruh positif dari kelompok yang dapat diketahui, beberapa diantaranya adalah :

  1. Dukungan sosial: Kelompok dapat memberikan dukungan emosional dan praktis kepada anggotanya, sehingga membuat mereka merasa lebih baik dan lebih aman.
  2. Penguatan norma dan nilai: Kelompok dapat memberikan penguatan pada norma dan nilai yang diyakini oleh anggotanya, sehingga membuat mereka lebih konsisten dalam menjalankan perilaku yang diharapkan.
  3. Motivasi: Kelompok dapat memberikan motivasi kepada anggotanya untuk mencapai tujuan yang sama, sehingga membuat mereka lebih bersemangat dan termotivasi.
  4. Pembelajaran: Kelompok dapat memberikan kesempatan bagi anggotanya untuk belajar dari pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh anggota lainnya.
  5. Pembuatan keputusan: Kelompok dapat membantu anggotanya dalam pembuatan keputusan dengan memberikan perspektif yang berbeda dan mendiskusikan alternatif yang ada.
  • Pengaruh Negative

Ada beberapa pengaruh negatif dari kelompok yang dapat diketahui, beberapa diantaranya adalah:

  1. Tekanan conformitas: Kelompok dapat memberikan tekanan kepada anggotanya untuk menyesuaikan diri dengan norma dan nilai yang berlaku dalam kelompok, sehingga mengurangi kebebasan individu untuk berpikir dan bertindak sesuai dengan keinginannya sendiri.
  2. Pemikiran grup: Kelompok dapat menyebabkan anggotanya untuk tidak berpikir secara kritis dan mengikuti opini mayoritas, tanpa mengevaluasi validitas dari opini tersebut.
  3. Konflik dalam kelompok: Kelompok dapat menimbulkan konflik antar anggota karena perbedaan pendapat atau tujuan yang berbeda.
  4. Gangguan dalam komunikasi: Kelompok dapat menyebabkan anggotanya untuk tidak berkomunikasi secara efektif dan ada kesalahpahaman yang terjadi.
  5. Eksklusi: Kelompok dapat mengeksklusi anggota yang dianggap tidak sesuai dengan norma atau nilai yang berlaku, yang dapat menyebabkan rasa kesepian dan kesepakatan anggota yang di eksklusi.
  • Dukungan Sosial

Dukungan sosial adalah bentuk bantuan yang diterima dari orang lain dalam kehidupan sosial seseorang. Dukungan sosial dapat berupa dukungan emosional, dukungan praktis, atau dukungan informasional. Dukungan sosial dapat membantu individu dalam mengatasi masalah yang dihadapinya dan dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik seseorang.

  1. Dukungan emosional: dukungan emosional berupa perasaan diakui, dihargai, dan diterima dalam kelompok.
  2. Dukungan praktis: dukungan praktis dapat berupa bantuan finansial, bantuan transportasi, atau bantuan dalam mengerjakan tugas-tugas rumah tangga.
  3. Dukungan informasional: dukungan informasional berupa memberikan informasi yang berguna bagi individu dalam mengatasi masalah yang dihadapinya.

Kelompok dapat memberikan dukungan sosial yang berbeda-beda, seperti keluarga, teman, rekan kerja, atau kelompok sosial lainnya. Dukungan sosial dari kelompok dapat membantu individu dalam mengatasi masalah yang dihadapinya dan mempengaruhi kesehatan mental dan fisik seseorang.

  • Penguatan Norma Dan Nilai

Penguatan norma dan nilai adalah proses di mana individu atau kelompok mengkonsolidasikan dan menegaskan norma dan nilai yang diyakini dan diakui. Norma dan nilai dapat didefinisikan sebagai aturan dan standar perilaku yang diharapkan dan diakui dalam suatu kelompok atau masyarakat.

  1. Norma: Norma adalah aturan yang ditentukan oleh kelompok atau masyarakat yang mengatur perilaku individu dalam kelompok tersebut. Norma dapat berupa norma sosial atau norma budaya.
  2. Nilai: Nilai adalah standar atau kriteria yang digunakan untuk menilai suatu tindakan atau perilaku individu. Nilai dapat berupa nilai moral atau nilai estetika.

Kelompok dapat memberikan penguatan pada norma dan nilai yang diyakini oleh anggotanya melalui proses sosialisasi dan conformitas. Hal ini dapat membuat anggota kelompok lebih konsisten dalam menjalankan perilaku yang diharapkan dan memperkuat solidaritas kelompok. Namun, penguatan norma dan nilai yang terlalu kuat dapat menimbulkan tekanan conformitas dan mengurangi kebebasan individu untuk berpikir dan bertindak sesuai dengan keinginannya sendiri.

  • Motivasi Untuk Mencapai Tujuan Bersama

Motivasi adalah proses yang menyebabkan individu untuk berperilaku dalam mencapai tujuan tertentu. Motivasi dapat dihasilkan dari dalam diri seseorang atau dari lingkungan yang mengelilingi individu. Kelompok dapat memberikan motivasi kepada anggotanya untuk mencapai tujuan bersama melalui proses sosialisasi, conformitas, dan pembelajaran.

  1. Sosialisasi: Proses sosialisasi dapat memberikan motivasi kepada anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama dengan mengenalkan norma dan nilai yang diakui dalam kelompok.
  2. Conformitas: Kelompok dapat memberikan motivasi kepada anggotanya untuk mencapai tujuan bersama dengan menegaskan norma dan nilai yang diakui dalam kelompok dan menimbulkan tekanan conformitas.
  3. Pembelajaran: Kelompok dapat memberikan motivasi kepada anggotanya untuk mencapai tujuan bersama dengan memberikan kesempatan untuk belajar dari pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh anggota lainnya.

Motivasi yang dihasilkan dari kelompok dapat meningkatkan semangat dan kinerja anggota kelompok dalam mencapai tujuan bersama. Namun, kelompok juga dapat menimbulkan konflik dalam kelompok jika tujuan yang diinginkan tidak sama antara anggota kelompok.

  • Tekanan Conformitas

Tekanan conformitas adalah proses di mana individu merasa terpengaruh untuk menyesuaikan diri dengan norma dan nilai yang diakui dalam suatu kelompok atau masyarakat. Tekanan conformitas dapat menyebabkan individu untuk mengubah perilakunya agar sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku dalam kelompok tersebut, tanpa mengevaluasi kesesuaian perilaku tersebut dengan nilai pribadi mereka.

Conformitas dapat terjadi secara sadar atau tidak sadar. Individu dapat merasa terpengaruh untuk menyesuaikan diri dengan norma dan nilai kelompok karena ingin diakui dan diterima oleh kelompok tersebut, atau karena merasa tidak yakin dengan pendapat mereka sendiri.

Tekanan conformitas dapat membuat individu merasa tidak nyaman dengan tindakan yang diambil, mempengaruhi kreativitas dan pemikiran yang kritis, dan mengurangi kebebasan individu untuk berpikir dan bertindak sesuai dengan keinginannya sendiri. Namun, tekanan conformitas juga dapat membuat individu merasa lebih aman dan diterima dalam kelompok, dan membuat kelompok lebih solid dan stabil.

  • Pemikiran Grup

Pemikiran grup adalah proses di mana individu dalam suatu kelompok mengikuti opini mayoritas tanpa mengevaluasi validitas dari opini tersebut. Pemikiran grup dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti tekanan conformitas, konformitas dalam komunikasi, atau kesulitan dalam mengambil keputusan.

  1. Tekanan conformitas: Individu dapat merasa terpengaruh untuk mengikuti opini mayoritas karena ingin diakui dan diterima oleh kelompok, tanpa mengevaluasi pendapat mereka sendiri.
  2. Konformitas dalam komunikasi: Individu dapat merasa tidak nyaman untuk menyatakan pendapat mereka yang berbeda dari mayoritas karena ingin menghindari konflik atau ingin diakui dan diterima oleh kelompok.
  3. Kesulitan dalam mengambil keputusan: Individu dapat merasa kesulitan untuk mengambil keputusan sendiri karena tidak memiliki cukup informasi atau karena merasa tidak yakin dengan pendapat mereka sendiri.

Pemikiran grup dapat menyebabkan individu untuk tidak berpikir secara kritis dan mengurangi kreativitas dalam kelompok. Namun, pemikiran grup juga dapat membuat kelompok lebih efisien dalam mengambil keputusan dan membuat kelompok lebih solid dan stabil.

  • Konflik Dalam Kelompok

Konflik dalam kelompok adalah situasi di mana terdapat perbedaan pendapat, perbedaan tujuan, atau perbedaan kepentingan antara anggota kelompok. Konflik dalam kelompok dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti perbedaan opini, perbedaan nilai, atau perbedaan kepentingan.

  1. Perbedaan opini: Anggota kelompok dapat memiliki pendapat yang berbeda tentang masalah yang dihadapi kelompok, yang dapat menyebabkan konflik.
  2. Perbedaan nilai: Anggota kelompok dapat memiliki nilai yang berbeda, yang dapat menyebabkan konflik dalam kelompok.
  3. Perbedaan kepentingan: Anggota kelompok dapat memiliki kepentingan yang berbeda, yang dapat menyebabkan konflik dalam kelompok.

Konflik dalam kelompok dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi anggota kelompok, menurunkan kinerja kelompok, dan menyebabkan masalah dalam komunikasi. Namun, jika dikelola dengan baik, konflik dalam kelompok dapat menjadi sumber ide-ide yang kreatif dan meningkatkan kualitas keputusan yang diambil dalam kelompok.

  • Sosiologi Kelompok

Sosiologi kelompok adalah cabang dari ilmu sosiologi yang mempelajari tentang struktur, fungsi, dan proses kelompok sosial. Sosiologi kelompok mempelajari tentang bagaimana kelompok sosial terbentuk, bagaimana anggota kelompok berinteraksi, dan bagaimana kelompok sosial mempengaruhi individu yang terlibat dalam kelompok tersebut.

Beberapa topik yang dibahas dalam sosiologi kelompok meliputi:

  1. Struktur kelompok: Sosiologi kelompok mempelajari tentang bagaimana kelompok sosial terbentuk, bagaimana anggota kelompok berinteraksi, dan bagaimana kelompok sosial mempengaruhi individu yang terlibat dalam kelompok tersebut.
  2. Fungsi kelompok: Sosiologi kelompok mempelajari tentang bagaimana kelompok sosial memenuhi kebutuhan anggota kelompok dan bagaimana kelompok sosial mempengaruhi individu yang terlibat dalam kelompok tersebut.
  3. Proses kelompok: Sosiologi kelompok mempelajari tentang bagaimana kelompok sosial berubah dan berkembang dari waktu ke waktu, serta bagaimana proses sosial seperti sosialisasi, conformitas, dan konflik mempengaruhi kelompok sosial.
  • Psikologi Kelompok

Sosiologi kelompok adalah cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang struktur, fungsi, dan dinamika kelompok sosial. Sosiologi kelompok mempelajari bagaimana kelompok sosial terbentuk, bagaimana kelompok sosial berinteraksi satu sama lain, dan bagaimana kelompok sosial mempengaruhi individu yang terlibat di dalamnya.

Beberapa topik yang dibahas dalam sosiologi kelompok meliputi:

  1. Struktur kelompok: bagaimana kelompok terbentuk dan bagaimana ia diatur
  2. Dinamika kelompok: bagaimana interaksi antar anggota kelompok berlangsung
  3. Konflik dalam kelompok: bagaimana perbedaan pendapat atau tujuan dapat menyebabkan konflik dalam kelompok
  4. Pengaruh kelompok: bagaimana kelompok dapat mempengaruhi individu dalam perilaku dan pemikirannya
  5. Peran kelompok dalam masyarakat: bagaimana kelompok sosial memainkan peran dalam masyarakat secara keseluruhan.

Sosiologi kelompok juga berkaitan dengan cabang ilmu lain seperti psikologi kelompok dan antropologi kelompok, yang juga mempelajari tentang kelompok sosial. Sosiologi kelompok memberikan kontribusi penting dalam memahami proses sosial yang terjadi dalam kelompok dan bagaimana kelompok sosial mempengaruhi individu dan masyarakat secara keselur

Posting Komentar untuk "Pengaruh Kelompok"