Metode Pembelajaran Inkuiri

Pembelajaran inkuiri adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai pembelajar aktif dan mengejar jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Dalam pembelajaran inkuiri, siswa diajak untuk mengejar jawaban atas pertanyaan yang diajukan melalui proses penemuan, eksplorasi, dan penelitian. Pembelajaran inkuiri mengutamakan pembelajaran yang berbasis pada proses dan hasil, bukan hanya berfokus pada transmisi pengetahuan. 

Model Pembelajaran Inkuiri Pendidikan Agama Islam (27 Maret 2021) - YouTube

Illustrasi gambar diambil dari: https://www.youtube.com/watch?v=nQoxUMy6llY

  • Pembelajaran inkuiri dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya:

  1. Pembelajaran inkuiri terbimbing: Siswa diberi pertanyaan atau masalah yang harus dipecahkan, tetapi dibimbing oleh guru dalam proses pencarian jawaban.
  2. Pembelajaran inkuiri bebas: Siswa diberi kebebasan untuk mengejar jawaban atas pertanyaan atau masalah yang diajukan tanpa bimbingan dari guru.
  3. Pembelajaran inkuiri proyek: Siswa diajak untuk mengejar jawaban atas masalah yang diajukan melalui proyek yang dikerjakan dalam kelompok.

Pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis, berkomunikasi, dan bekerja secara mandiri. Selain itu, pembelajaran inkuiri juga dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar.

  • Ciri-ciri Pembelajaran Inkuiri:

  1. Pertanyaan atau masalah sebagai dasar pembelajaran: Pembelajaran inkuiri didasarkan pada pertanyaan atau masalah yang diajukan kepada siswa sebagai titik awal proses belajar.
  2. Proses penemuan dan eksplorasi: Pembelajaran inkuiri mengutamakan proses penemuan dan eksplorasi melalui proses pencarian jawaban atas pertanyaan atau masalah yang diajukan.
  3. Siswa sebagai pembelajar aktif: Pembelajaran inkuiri menempatkan siswa sebagai pembelajar aktif yang melakukan proses pencarian jawaban sendiri.
  4. Penekanan pada proses dan hasil: Pembelajaran inkuiri menekankan pada proses dan hasil dari proses pencarian jawaban, bukan hanya pada transmisi pengetahuan.
  5. Keterampilan berpikir kritis: Pembelajaran inkuiri meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dalam mengevaluasi informasi dan menarik kesimpulan.
  6. Keterampilan komunikasi dan kerja tim: Pembelajaran inkuiri juga meningkatkan keterampilan komunikasi dan kerja tim siswa dalam proses pencarian jawaban.
  7. Pengaplikasian dalam konteks nyata: Pembelajaran inkuiri mengaitkan konsep yang dipelajari dengan konteks nyata, sehingga membuat pembelajaran lebih relevan dan menarik bagi siswa.

  • Contoh pembelajaran inkuiri: dapat diterapkan dalam berbagai bidang dan tingkat pendidikan, diantaranya:

  1. Biologi: Siswa diberikan pertanyaan atau masalah tentang ekosistem hutan dan diajak untuk melakukan eksplorasi di hutan untuk menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut.
  2. Matematika: Siswa diberikan masalah perhitungan yang kompleks dan diajak untuk menemukan jawaban dengan cara mengeksplorasi berbagai metode perhitungan.
  3. Sejarah: Siswa diberikan pertanyaan tentang peristiwa sejarah tertentu dan diajak untuk menemukan jawaban dengan cara mengeksplorasi berbagai sumber sejarah.
  4. Fisika: Siswa diberikan masalah fisika yang kompleks dan diajak untuk mengeksplorasi berbagai metode untuk menyelesaikan masalah tersebut.
  5. Ekonomi: Siswa diberikan masalah ekonomi dan diajak untuk menemukan jawaban dengan cara mengeksplorasi berbagai sumber ekonomi dan melakukan analisis data.

  • Kelebihan pembelajaran inkuiri:

  1. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis: Pembelajaran inkuiri memfokuskan pada proses penemuan dan eksplorasi sehingga meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam mengevaluasi informasi dan menarik kesimpulan.
  2. Meningkatkan minat belajar: Dengan menempatkan siswa sebagai pembelajar aktif, pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan minat belajar siswa karena mereka merasa lebih terlibat dalam proses belajar.
  3. Meningkatkan keterampilan komunikasi dan kerja tim: Pembelajaran inkuiri mengajak siswa untuk bekerja sama dalam mengejar jawaban atas pertanyaan atau masalah yang diajukan, sehingga meningkatkan keterampilan komunikasi dan kerja tim siswa.
  4. Meningkatkan pemahaman konsep: Dengan mengaitkan konsep yang dipelajari dengan konteks nyata, pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa.
  5. Meningkatkan keterampilan praktis: Pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan keterampilan praktis siswa karena mereka diajak untuk menerapkan konsep yang dipelajari dalam situasi nyata.
  6. Meningkatkan kreativitas: Pembelajaran inkuiri mengajak siswa untuk menemukan jawaban atas pertanyaan atau masalah yang diajukan dengan cara yang kreatif, sehingga dapat meningkatkan kreativitas siswa.

  • Kekurangan pembelajaran inkuiri:

  1. Memerlukan waktu yang lebih lama: Pembelajaran inkuiri memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan pendekatan pembelajaran tradisional karena melibatkan proses eksplorasi dan penemuan yang lebih lama.
  2. Memerlukan sumber daya yang lebih besar: Pembelajaran inkuiri memerlukan sumber daya yang lebih besar dibandingkan dengan pendekatan pembelajaran tradisional, seperti peralatan, bahan, dan fasilitas eksplorasi.
  3. Memerlukan kemampuan dalam mengelola siswa: Guru harus mampu mengelola siswa yang aktif dalam proses pembelajaran inkuiri sehingga proses pembelajaran tetap efektif.
  4. Memerlukan perencanaan yang matang: Pembelajaran inkuiri memerlukan perencanaan yang matang dari guru agar proses pembelajaran dapat berjalan efektif.
  5. Memerlukan keterampilan khusus dari guru: Guru harus memiliki keterampilan khusus dalam mengelola dan mengevaluasi proses pembelajaran inkuiri.
  6. Hasil yang tidak dapat diprediksi: Pembelajaran inkuiri mengutamakan proses penemuan dan eksplorasi sehingga hasil dari proses tersebut tidak dapat diprediksi sebelumnya.

Posting Komentar untuk "Metode Pembelajaran Inkuiri"