Metode Pembelajaran Berbasis Kontekstual

Pembelajaran berbasis kontekstual adalah pendekatan pembelajaran yang menempatkan konsep atau materi pelajaran dalam konteks yang relevan dan nyata bagi siswa atau peserta didik. Dalam pembelajaran berbasis kontekstual, materi pelajaran diajarkan dengan menggunakan contoh atau situasi yang dapat diterapkan dalam kehidupan nyata siswa. 

Model Pembelajaran Kontekstual Menurut Ahli dan Sumber Referensinya

Illustrasi gambar diambil dari: https://www.haidunia.com/model-pembelajaran-kontekstual/

  • Ciri-ciri penerapan pembelajaran berbasis kontekstual:

  1. Penggunaan konteks yang relevan dan nyata: Materi pelajaran diajarkan dengan menggunakan contoh atau situasi yang dapat diterapkan dalam kehidupan nyata siswa.
  2. Pembelajaran yang aktif: Siswa diajak untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, seperti melakukan diskusi kelompok, penyelidikan, atau proyek.
  3. Pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan: Pembelajaran berbasis kontekstual berfokus pada pengembangan keterampilan siswa, seperti berpikir kritis, kreatif, dan problem solving.
  4. Pembelajaran yang difokuskan pada siswa: Pembelajaran berbasis kontekstual menempatkan siswa sebagai subjek utama dalam proses pembelajaran dan memperhatikan kebutuhan dan minat siswa.
  5. Pengembangan keterampilan sosial: Pembelajaran berbasis kontekstual juga memperhatikan pengembangan keterampilan sosial siswa, seperti kerja sama, komunikasi, dan kepemimpinan.
  6. Penerapan dalam situasi real-world: Pembelajaran berbasis kontekstual menyediakan kesempatan bagi siswa untuk menerapkan apa yang telah dipelajari dalam situasi yang sebenarnya.

Contoh penerapan pembelajaran berbasis kontekstual: adalah dengan mengajarkan konsep matematika dengan menggunakan contoh situasi yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari seperti belanja di pasar atau membuat anggaran keuangan. Hal ini akan membuat materi pelajaran lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh siswa.

Pembelajaran berbasis kontekstual juga dapat meningkatkan motivasi dan minat siswa dalam belajar, karena siswa dapat melihat relevansi materi pelajaran dengan kehidupan nyata mereka. Selain itu, pembelajaran berbasis kontekstual juga dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam berpikir kritis, kreatif dan problem solving.

  • Kelebihan dan kekurangan penerapan pembelajaran berbasis kontekstual:

Kelebihan dari penerapan pembelajaran berbasis kontekstual, diantaranya:

  1. Meningkatkan motivasi dan minat siswa dalam belajar: karena materi pelajaran diajarkan dalam konteks yang relevan dan nyata bagi siswa, maka akan meningkatkan motivasi dan minat siswa untuk belajar.
  2. Meningkatkan pemahaman konsep: karena materi pelajaran diajarkan dalam konteks yang relevan dan nyata, siswa dapat lebih mudah memahami konsep yang diajarkan.
  3. Meningkatkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan problem solving: karena siswa diajak untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, maka akan meningkatkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan problem solving siswa.
  4. Meningkatkan keterampilan sosial: karena pembelajaran berbasis kontekstual juga memperhatikan pengembangan keterampilan sosial siswa, seperti kerja sama, komunikasi, dan kepemimpinan.
  5. Penerapan dalam situasi real-world: Pembelajaran berbasis kontekstual menyediakan kesempatan bagi siswa untuk menerapkan apa yang telah dipelajari dalam situasi yang sebenarnya.
  6. Meningkatkan kesadaran siswa akan lingkungan dan konteks sosial: karena pembelajaran berbasis kontekstual menempatkan materi pelajaran dalam konteks yang relevan dan nyata bagi siswa, maka akan meningkatkan kesadaran siswa akan lingkungan dan konteks sosial.

  • Kekurangan dari penerapan pembelajaran berbasis kontekstual, diantaranya:

  1. Memerlukan waktu yang lebih banyak: karena pembelajaran berbasis kontekstual memerlukan penyelidikan dan pengumpulan data yang relevan, maka dibutuhkan waktu yang lebih banyak dibandingkan dengan metode pembelajaran lainnya.
  2. Memerlukan sumber daya yang lebih banyak: pembelajaran berbasis kontekstual memerlukan sumber daya yang lebih banyak, seperti bahan ajar, perangkat teknologi, dan tenaga pendidik yang kompeten.
  3. Memerlukan perencanaan yang matang: pembelajaran berbasis kontekstual memerlukan perencanaan yang matang dari guru atau pendidik untuk mengkoordinasikan konteks, materi pelajaran, dan aktivitas pembelajaran.
  4. Memerlukan keterampilan yang khusus dari guru atau pendidik: karena pembelajaran berbasis kontekstual memerlukan guru atau pendidik untuk dapat mengkoordinasikan konteks, materi pelajaran, dan aktivitas pembelajaran.
  5. Memerlukan pengawasan yang ketat: karena siswa diajak untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, maka perlu pengawasan yang ketat dari guru atau pendidik untuk memastikan bahwa siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
  6. Karena pembelajaran berbasis kontekstual seringkali tergantung pada situasi dan kondisi yang ada, maka seringkali sulit untuk di replikasikan atau diterapkan di tempat lain.

Posting Komentar untuk "Metode Pembelajaran Berbasis Kontekstual"