Konformitas adalah proses di mana individu menyesuaikan perilaku, opini, atau emosi mereka untuk sesuai dengan norma grup atau standar sosial yang diterima. Ada beberapa jenis konformitas, termasuk konformitas internal (menyesuaikan diri dengan norma karena keyakinan pribadi) dan konformitas eksternal (menyesuaikan diri dengan norma karena tekanan grup atau ancaman sanksi). Penelitian psikologi sosial telah menunjukkan bahwa konformitas dapat mempengaruhi perilaku individu dalam situasi sosial yang berbeda.
- Menyesuaikan perilaku
Menyesuaikan perilaku adalah proses di mana individu mengubah atau menyesuaikan tindakan mereka untuk cocok dengan norma atau standar sosial yang diterima dalam suatu kelompok atau masyarakat. Ada beberapa jenis menyesuaikan perilaku, termasuk:
- Konformitas: menyesuaikan diri dengan tindakan atau opini mayoritas dalam suatu kelompok.
- Obediensi: melakukan apa yang diminta oleh individu atau kelompok yang memiliki otoritas atau kekuasaan.
- Asimilasi: menyesuaikan diri dengan norma atau standar dari kelompok yang baru diterima.
Penelitian psikologi sosial telah menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti tekanan grup, ancaman sanksi, dan keyakinan pribadi dapat mempengaruhi tingkat menyesuaikan perilaku yang dilakukan oleh individu.
Illustrasi gambar diambil dari: https://osc.medcom.id/community/mengenal-istilah-konformitas-perilaku-34-ikut-ikutan-39-dalam-psikologi-sosial-3206
- Menyesuaikan opini
Menyesuaikan opini adalah proses di mana individu mengubah atau menyesuaikan pendapat mereka untuk cocok dengan opini atau pandangan yang diterima dalam suatu kelompok atau masyarakat. Ada beberapa jenis menyesuaikan opini, termasuk:
- Konformitas opini: menyesuaikan diri dengan opini mayoritas dalam suatu kelompok.
- Koformitas kognitif: menyesuaikan diri dengan opini mayoritas tanpa perlu ditekan atau diancam.
- Persuasi: mengubah opini seseorang melalui komunikasi atau interaksi dengan orang lain.
Penelitian psikologi sosial telah menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti tekanan grup, ancaman sanksi, dan keyakinan pribadi dapat mempengaruhi tingkat menyesuaikan opini yang dilakukan oleh individu.
Menyesuaikan opini juga dapat terjadi karena individu cenderung memiliki opini yang sama dengan individu yang dianggap oleh individu tersebut sebagai referensi atau referensi sosial. Ini dikenal sebagai "Konformitas normatif" yang menyatakan bahwa individu lebih cenderung untuk menyesuaikan opini mereka dengan individu yang dianggap sebagai referensi sosial.
- Menyesuaikan emosi
Menyesuaikan emosi adalah proses di mana individu mengubah atau menyesuaikan emosi mereka untuk cocok dengan emosi yang diterima dalam suatu kelompok atau masyarakat. Ada beberapa jenis menyesuaikan emosi, termasuk:
- Konformitas emosi: menyesuaikan diri dengan emosi mayoritas dalam suatu kelompok.
- Emosi diri-menyesuaikan: menyesuaikan diri dengan emosi yang sesuai dengan situasi atau konteks.
- Emosi diri-regulasi: mengontrol atau mengubah emosi sendiri dengan cara yang sesuai dengan situasi atau konteks.
Penelitian psikologi sosial telah menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti tekanan grup, ancaman sanksi, dan keyakinan pribadi dapat mempengaruhi tingkat menyesuaikan emosi yang dilakukan oleh individu.
Menyesuaikan emosi juga dapat terjadi karena individu cenderung mengikuti contoh dari orang lain dalam mengekspresikan emosi. Ini disebut "Efek Emosi Bandwagon" yang menyatakan bahwa individu lebih cenderung untuk menyesuaikan emosi mereka dengan orang lain dalam suatu kelompok atau situasi sosial.
- Konformitas internal
Konformitas internal adalah proses di mana individu menyesuaikan perilaku, opini, atau emosi mereka untuk sesuai dengan norma grup atau standar sosial yang diterima, karena keyakinan pribadi mereka sendiri. Ini berbeda dengan konformitas eksternal, di mana individu menyesuaikan diri dengan norma karena tekanan grup atau ancaman sanksi.
Konformitas internal dapat terjadi karena individu memiliki keyakinan yang kuat tentang apa yang benar atau salah, atau karena mereka memiliki komitmen yang kuat terhadap suatu kelompok atau masyarakat. Individu yang melakukan konformitas internal cenderung merasa lebih nyaman dan percaya diri dalam tindakan dan opini mereka karena mereka merasa sebagai bagian dari suatu kelompok atau masyarakat yang diakui.
Penelitian psikologi sosial telah menunjukkan bahwa konformitas internal dapat memiliki dampak positif pada individu, seperti meningkatkan keyakinan diri dan komitmen terhadap norma atau standar yang diterima, serta membantu individu untuk mengatasi tekanan sosial yang merugikan. Namun, konformitas internal juga dapat memiliki dampak negatif, seperti menghambat perkembangan pemikiran kritis atau menghambat perubahan sosial yang diinginkan.
- Konformitas eksternal
Konformitas eksternal adalah proses di mana individu menyesuaikan perilaku, opini, atau emosi mereka untuk sesuai dengan norma grup atau standar sosial yang diterima, karena tekanan grup atau ancaman sanksi. Ini berbeda dengan konformitas internal, di mana individu menyesuaikan diri dengan norma karena keyakinan pribadi mereka sendiri.
Konformitas eksternal dapat terjadi karena individu merasa tidak aman atau tidak nyaman dengan perbedaan opini atau tindakan mereka dari kelompok atau masyarakat yang diakui. Individu yang melakukan konformitas eksternal cenderung merasa kurang percaya diri dalam tindakan dan opini mereka, dan cenderung merasa khawatir tentang bagaimana mereka akan diterima oleh kelompok atau masyarakat.
Penelitian psikologi sosial telah menunjukkan bahwa konformitas eksternal dapat memiliki dampak negatif pada individu, seperti menurunkan keyakinan diri dan menghambat perkembangan pemikiran kritis. Namun, konformitas eksternal juga dapat memiliki dampak positif, seperti meningkatkan kohesi dan solidaritas dalam suatu kelompok atau masyarakat. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat konformitas eksternal termasuk, tingkat anonimitas, tingkat ketergantungan pada kelompok, dan ukuran kelompok.
Posting Komentar untuk "Konformitas"